M Aqil Nuruzzaman: Kader IPNU Harus jadi Pelopor Pemilu Damai

KUASAKATACOM, Wonosobo- Dalam rangka menyambut Hari Lahir (Harlah) ke-70 Katan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pimpinan Pusat (PP) IPNU menggelar Apel bersama 24 ribu kader di lapangan olahraga Taman Rekreasi, Kalianget, Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024). 

Ketua Umum PP IPNU M Agil Nuruzzaman mengatakan bahwa kader sebanyak itu berdatangan secara langsung dari seluruh penjuru Indonesia, sehingga nampak tempat acara diwarnai oleh jas warna abu-abu dan baju hijau berlogo IPNU. 

BERITA TERKAIT:
M Aqil Nuruzzaman: Kader IPNU Harus jadi Pelopor Pemilu Damai
Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Tegal Lakukan Penggalangan Dana

"Sebetulnya acara ini sudah direncanakan sejak tahun lalu, tepatnya pada bulan Juni 2023 lalu. Acara tersebut dikonsep bersama-sama para kader IPNU, tapi sempat mundur-mundur. Alhamdulillah bisa terlaksana kali ini di Wonosobo," kata Agil.

Bukan hanya menyambut harlah ke-70 IPNU, Agil juga menambahkan bahwa pihaknya juga merayakan Harlah ke-101 NU yang pada tahun ini direncanakan puncak Harlah tersebut akan diselenggarakan pada 31 Januari 2024 di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta mendatang. 

"Awalnya sebenarnya itu untuk peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Akhirnya digeser sampai awal tahun ini sekaligus menyongsong Harlah NU ke-101 dan Harlah IPNU ke-70. Bahwa intinya kader IPNU siap menyambut Indonesia emas menjadi pelajar emas di tahun 2045 nanti," jelasnya. 

Pemilu Damai
Dikatakan, sebagai representasi di kalangan anak muda, Agil menginginkan agar kader-kader IPNU memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa proses Pemilu 2024 berjalan dengan damai, adil, demokratis dan sukses tanpa ekses. 

"Kader-kader IPNU harus jadi pioner untuk keamanan dan keselamatan bangsa Indonesia ke depan. Indonesia ini negara besar dan kuat. Maka kader IPNU saat ini harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa datang," jelas Agil.  

Selain itu, Agil berharap agar kader-kader IPNU dapat memainkan peran penting dalam menggalang solidaritas dan toleransi di antara masyarakat. Karena, apapun, Indonesia merupakan negara yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Harus tetap bersatu dan kokoh.

Keberadaan kader IPNU di masyarajat, lanjutnya, harus dapat merangkul keberagaman dan memotivasi masyarakat untuk saling menghormati perbedaan pendapat dalam politik. Apalagi, setiap menjelang pemilu, situasi politik di Indonesia selalu menghangat.

"Kader IPNU harus sama-sama menjadi gada terdepan dalam mewujudkan pemilu yang aman dan damai. Perbedaan pilihan dan sikap politik merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Tapi jangan sampai memecah belah antar anak bangsa," terangnya.