Produksi Gabah Menurun, Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton

Airlangga mengingatkan bahwa upaya-upaya ini perlu dilakukan karena situasi perekonomian global di masa mendatang belum membaik.

Kamis, 15 Februari 2024 | 04:10 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jakarta - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengimpor 1,6 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan domestik akibat menurunnya produksi gabah atau beras.

“Seharusnya pada Maret-April itu sudah panen raya, sekarang mundur ke April, Mei, dan Juni, sehingga produksi menurun dan pemerintah kemarin memutuskan untuk melakukan impor,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu.

BERITA TERKAIT:
Bulog Mulai Serap Gabah dan Beras Hasil Panen Petani di Eks Karisedanan Banyumas
Sawah Seluas 19.710 Hektare di Demak Siap Panen
Bapanas Ungkap Penyebab Harga Beras Naik
Panen Raya di Kudus Diharapkan Tekan Harga Beras
Hari Ini Jateng Mulai Panen Raya, Nana Sudjana Harap Bisa Stabilkan Harga

Dijelaskan Airlangga, pemerintah juga meningkatkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari 150 ribu ton menjadi 250 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk mempermudah distribusi, ia menuturkan bahwa paket beras SPHP dapat dikemas ulang dengan berat yang disesuaikan.

“Biasanya ‘kan SPHP kiloannya 5 kilogram. Jadi, untuk beberapa wilayah silakan didistribusi dalam kiloan yang lebih besar dan di lapangan diberi kesempatan untuk melakukan pengemasan ulang dari 50 kilo atau 25 kilo menjadi 5 kilo,” ucap Airlangga.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa biaya pengemasan ulang tersebut akan diganti oleh pemerintah.

“Kemarin itu solusi-solusi yang disampaikan,” katanya.

Airlangga pun mengingatkan bahwa upaya-upaya ini perlu dilakukan karena situasi perekonomian global di masa mendatang masih belum membaik.

“Jadi pertumbuhan ekonomi global masih akan turun,” tukasnya.

***

tags: #panen #impor beras #airlangga hartarto

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI