Sudah Ada 43 Ribu Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Makkah

"Sebagai bagian dari ikhtiar, perlu terus diimbau agar jemaah tidak terlalu memaksakan diri dalam beribadah, termasuk umrah sunnah.

Minggu, 26 Mei 2024 | 20:18 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memberangkatkan jemaah haji gelombang pertama ke Makkah, Arab Saudi. Pemberangkatan ini dilakukan hingga jemaah haji kloter terakhir, yang mendarat pada 24 Mei lalu, diberangkatkan pada 2 Juni nanti.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga Sabtu (25/5), sebanyak 42.787 jemaah telah diberangkatkan ke Makkah.

BERITA TERKAIT:
Soal Layanan Haji, Arab Saudi Buka Peluang Kontrak Jangka Panjang dengan Indonesia
Bus Shalawat Berhenti Beroperasi, PPIH Imbau Jemaah Haji Salat Jumat di Pemondokan
Tahun Ini, PPIH Kembali Adakan Safari Wukuf untuk Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas
PPIH Timbang Koper Bagasi Jemaah Haji Mulai 13 Juni, Maksimal 32 Kg
PPIH Kumpulkan Pimpinan 73 Maktab Bahas Persiapan Layanan Jelang Puncak Haji

Selain itu, hingga hari ke-14 kedatangan jemaah haji Indonesia ke Madinah dan Makkah, tercatat 15 orang jemaah haji Indonesia meninggal dunia. Semua jemaah yang meninggal merupakan jamaah haji Indonesia berisiko tinggi (risti).

Dari jemaah yang meninggal, sebanyak 12 orang berusia 60 tahun ke atas, dan 3 orang berusia di bawah 60 tahun. Kementerian Agama terus mengimbau agar jemaah haji, terutama lansia, menjaga kondisi tubuh dan tidak memaksakan diri untuk terus beribadah di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram, terutama bagi jemaah yang berusia 65 tahun ke atas.

"Sebagai bagian dari ikhtiar, perlu terus diimbau agar jemaah tidak terlalu memaksakan diri dalam beribadah, termasuk umrah sunnah. Apalagi cuaca di Makkah mengarah ke ekstrem, di atas 40 derajat," ungkap Kepala Bidang Media Mohamad Khoeron, Minggu (26/5).

Kepala Seksi Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Karmijono, mengingatkan jemaah haji untuk lebih sering minum air. Jemaah juga dianjurkan minum oralit setiap hari untuk mencegah dehidrasi.

"Harus sering minum. Jangan menahan juga, karena jika abai, setelah menunggu 13 tahun untuk pergi haji malah harus dirawat. Jadi, harus benar-benar menjaga kondisi kesehatannya," ujar Karmijono.

Sampai 23 Mei lalu, KKHI telah merawat 12 jemaah haji. Kebanyakan jemaah dirawat akibat kelelahan karena memaksakan diri untuk terus melaksanakan salat wajib di Masjid Nabawi. "Banyak jemaah yang komorbidnya akhirnya kambuh," ujarnya.

Di Makkah, PPIH Arab Saudi telah menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan. Kepala Kesehatan Daker Makkah, Nurul Jamal, mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan beberapa fasilitas, mulai dari klinik hingga rumah sakit.

"Kalau ada sesuatu yang tidak bisa kami atasi, itu nanti akan dirujuk ke rumah sakit pemerintah Arab Saudi maupun swasta," ujar Jamal di Kantor KKHI, Makkah, Sabtu (25/5).

Sejak 15 Mei 2024 hingga hari ini, menurut dia, pihaknya sudah merawat sekitar 30 jemaah. Ada tiga kasus penyakit yang paling banyak ditangani. "Saat ini, kasus terbanyak adalah pneumonia, penyakit jantung, dan diabetes," ucap Jamal.

***

tags: #petugas penyelenggara ibadah haji #jemaah haji #makkah #memberangkatkan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI