Hari Ini dalam Sejarah, Gempa Bumi Guncang Yogyakarta 18 Tahun Lalu

Kronologi penyebab gempa Yogyakarta pada waktu itu adalah lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia yang saling bertumbukan.

Senin, 27 Mei 2024 | 12:36 WIB - Ragam
Penulis: - . Editor: Hani

KUASAKATACOM, Yogyakarta - Masyarakat Yogyakarta tidak akan pernah lupa dengan bencana gempa bumi yang melanda mereka 18 tahun yang lalu. Tepatnya yaitu pada tanggal 27 Mei 2006, pukul 05:53:57 WIB atau dalam kalender Jawa Sabtu Wage 28 Bakda Mulud atau Rabiul Akhir 1939 Tahun Jawa (TJ).

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pernah diterjang gempa bumi yang telah menewaskan lebih dari 5.700 orang. Berdasarkan catatan resmi BMKG, gempa bumi yang menerjang Yogyakarta pada tahun 2006 ini masuk ke dalam daftar gempa paling signifikan dan merusak di Indonesia. 

BERITA TERKAIT:
Membanggakan! Patung Seniman Yogyakarta Roby Dwi Antono Mejeng di Ibiza Spanyol
Pengurus Masjid Gedhe Yogyakarta Sediakan Alas Terpal untuk Salat Idul Adha agar Kurangi Sampah Koran Bekas 
Jelang Idul Adha, Pemkot Yogyakarta Larang Warga Buang Jeroan Hewan di Sungai 
Sampah Jadi Masalah Serius di Yogyakarta, Kemenag Imbau Idul Adha Pakai Besek 
Hari Ini dalam Sejarah, Gempa Bumi Guncang Yogyakarta 18 Tahun Lalu

Diketahui gempa ini berpusat di darat, tepatnya di Sesar Opak, Bantul, Yogyakarta. Sesar Opak merupakan salah satu sumber gempa bumi di Yogyakarta yang sampai saat ini masih aktif. 

Sesar Opak juga dikenal sebagai Sesar Opak Bukit Mengger (SOBM). SOBM merupakan perbukitan struktural yang pembentukannya sangat dipengaruhi oleh aktivitas sesar mendatar Sesar Opak. Selain itu, pembentukannya juga dipengaruhi oleh kondisi batuan dasar berupa batuan piroklastik gunungapi Formasi Semilir yang relatif keras. 

Kronologi penyebab gempa Yogyakarta pada waktu itu adalah lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia yang saling bertumbukan. Lokasi dua lempeng bertumbukan berada pada jarak 150-180 kilometer ke selatan dari garis pantai Pulau Jawa. 

Tony Agus Wijaya yang pada saat itu menjabat sebagai pengamat geofisika pada Stasiun Geofisika Yogyakarta mengatakan, gempa susulan dengan kekuatan kecil terjadi setelah gempa utama M 5,9. Meski demikian gempa Yogyakarta yang juga dirasakan di sebagian wilayah di Jawa Tengah itu tidak menyebabkan tsunami.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, gempa tektonik pada 27 Mei 2006 berkekuatan 5,9 skala Richter (SR) dan terjadi pada pukul 05.53.58 di lepas pantai Samudra Hindia. 

Lokasi persis gempa berada di koordinat 8,26 lintang selatan dan 110,33 bujur timur atau pada jarak 28 kilometer selatan Yogyakarta dengan kedalaman 33 kilometer. Akibatnya daerah yang berbatasan langsung dengan Yogyakarta, bahkan hingga luar pulau Jawa merasakan getarannya, seperti Klaten dan Bantul dengan Skala MMI IX, Yogyakarta dan Sleman dengan Skala MMI VII, Surakarta (Solo) terasa hingga Skala MMI V. 

Tidak hanya itu, gempa bumi Yogyakarta 2006 ini juga terasa sampai daerah Salatiga dan Blitar dengan Skala MMI IV, Surabaya dengan Skala MMI II. Bahkan gempa tersebut terasa sampai Denpasar, Bali. Dampak dari peristiwa ini, ribuan orang meninggal dunia, belasan ribu orang luka-luka, akibat tertimpa reruntuhan bangunan usai gempa. 

Menurut Dwi Daryanto yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, secara umum korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa.

“Berkaca dari fenomena gempa Jogja 2006, para ahli mengingatkan bukan gempa yang membunuh manusia. Namun, bangunannya. Sementara itu, korban luka-luka banyak terjadi karena kepanikan yang luar biasa,” ujarnya.

Dampak dari Gempa Yogyakarta 2006 tidak sekadar meninggalkan pilu bagi warga yang kehilangan anggota keluarganya. Gempa tersebut juga memicu efek berantai berupa kondisi ekonomi yang mengalami kelumpuhan total. Hal tersebut disebabkan oleh listrik yang padam dan ditutupnya Bandara Adisutjipto.

Berikut data lengkap dampak Gempa Jogja 2006 yang memuat jumlah korban meninggal dunia, jumlah korban luka-luka, dan jumlah bangunan yang rusak akibat gempa.

1. Wilayah Bantul, Klaten, Yogyakarta, Prambanan
Korban meninggal dunia : 4.772 orang
Korban luka-luka : 17.772 orang
Kerusakkan bangunan : 204.831 rumah rusak

2. Wilayah Jawa Tengah
Korban meninggal dunia : 1.010 orang
Korban luka-luka : 18.527 orang
Kerusakan : 185.246 rumah rusak

3. TOTAL (Wilayah DIY & Jateng)
orban meninggal dunia : 5.782 orang
Korban luka-luka : 36.299 orang
Kerusakan : 390.077 rumah rusak

*Ditulis oleh wartawan magang Rahardian Haikal Rakhman

***

tags: #yogyakarta #gempa bumi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI