Kasus Positif Covid-19 Bertambah, Pemkot Solo Matikan Lampion Imlek

Meski lampion di kawasan Pasar Gede dan Halaman Balai Kota Surakarta dimatikan sementara, untuk beberapa titik lain tetap dinyalakan.

Selasa, 08 Februari 2022 | 15:20 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Solo - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Surakarta meningkat dalam beberapa hari terakhir. Keadaan itu membuat Pemerintah Kota Surakarta memutuskan untuk mematikan lampu lampion Imlek sementara waktu. Langkah itu diambil untuk menghindari penyebaran virus Corona di Kota Bengawan.

KaPolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan selain dimatikannya lampion untuk penguatan penegakan protokol kesehatan, juga menjadi salah satu perhatian aparat kepolisian. "Ini menjadi satu strategi yang kami lakukan dalam aktivitas kegiatan masyarakat, khususnya penggunaan masker," tuturnya, Senin (7/2).

BERITA TERKAIT:
Pesta Lampion Meriahkan Specta Sindoro-Sumbing Triathlon dan Duathlon Challenge 2024
Meriahkan Festival Lampion Waisak 2024, Sumarno: Menunjukkan Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama
Pecinan Semarang Berhias Lampion Sambut Imlek
Mengintip Persiapan Perayaan Imlek di Solo
Warga Solo Antusias Nikmati Keindahan Ribuan Lampion di Kawasan Pasar Gede

Ade mengatakan dari evaluasi yang dilakukan ditemukan bahwa sebagian masyarakat mulai abai dalam menjalankan protokol kesehatan. "Patroli terus kami efektifkan untuk mengurangi kerumunan di masa pandemi. (Sebelumnya, red.) usai lampion dimatikan pukul 21.00 WIB dilakukan penyemprotan disinfektan. Kami juga membagikan masker untuk masyarakat yang tidak mengenakan masker," ujarnya.

Kendati demikian, untuk penutupan ruas-ruas jalan belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sementara itu, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, selama satu minggu ini lampion akan dimatikan dan selanjutnya akan dilakukan evaluasi pada minggu depan. "Seminggu ini kami evaluasi, saya sarankan (warga) jangan berkerumun," tegasnya.

Orang nomor satu di Pemkot Solo itu meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan penyebaran Covid-19 yang kembali melonjak akhir-akhir ini. “Fatality rate'-nya masih rendah, tenang saja. Nggak usah panik. Wis bisa diatasi, bismillah," terangnya.

Terkait hal itu, Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan saat ini kondisi penyebaran Covid-19 sedang tidak baik. Setelah dilakukan rapat koordinasi penanganan Covid-19, katanya, lampion dimatikan sementara waktu menyusul ditiadakan pembelajaran tatap muka (PTM) selama satu minggu ini. "Sambil melihat situasi ke depan seperti apa," kata Sumartono.

Meski lampion di kawasan Pasar Gede dan Halaman Balai Kota Surakarta dimatikan sementara, untuk beberapa titik lain tetap dinyalakan, di antaranya di depan Kantor Metta FM, di kawasan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), dan di daerah Pucang Arum.

"Untuk rangkaian kegiatan Imlek seperti Cap Go Meh juga tetap dilaksanakan. Yang pasti kami mengimbau kepada masyarakat agar menyadari protokol kesehatan dan membantu agar ekonomi segera pulih," sambung Hadi.

Hadi berharap, dimatikannya lampion ini juga tidak berlangsung lama. "Kami berharap nanti setelah stabil, seminggu atau sepuluh hari kan sebagian sudah sembuh. Jadi dilihat situasinya dulu," tukasnya.

***

tags: #lampion #pemkot solo #dimatikan #polresta surakarta #kombes pol ade safri simanjuntak

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI