Kasus Sapi Terjangkit PMK Kembali Meningkat di Ponorogo

Masun mengimbau masyarakat khususnya peternak untuk proaktif dengan petugas vaksinasi.

Senin, 20 Februari 2023 | 18:16 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Ponorogo - Terjadi peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku yang menjangkiti ternak sapi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Ada dua kemungkinan kenapa kasus PMK di Ponorogo kembali naik.

Kepala Dinas Peternakan Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun menerangkan dua kemungkinan yang menjadi penyebab meningkatnya kasus PMK di Ponorogo antara lain.

BERITA TERKAIT:
Belasan Sapi di Jepara Terserang PMK Jelang Idul Kurban 
Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Pemkab Sukoharjo Pperketat Pengawasan Pasar Hewas
Cegah Penyebaran PMK, Pemkab Boyolali Perketat Pasar Ternak
Belasan sapi di Sukabumi terjangkit PMK dan LSD
Kasus Sapi Terjangkit PMK Kembali Meningkat di Ponorogo

Yang pertama, kata dia, karena peternak mendatang hewan dari luar daerah dimana dari terlihat dari sapi yang belum memiliki eartag atau penanda telinga yang berarti belum menerima vaksin.

"Jadi setiap sapi itu memiliki eartag atau tanda pengenal di telinga di situ muncul keterangan apakah sudah divaksin atau belum, dari situ kita bisa melihat," kata Masun, Minggu (19/2/2023).

Yang kedua, lanjut Masun, sapi yang memang berasal dari Ponorogo tapi belum menerima vaksin. Termasuk yang banyak ditemukan kasus di Kecamatan Sawoo, Siman dan Bungkal.

Untuk meminimalkan penularan, lanjut Masun, sejauh ini pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan, sebanyak dua kali.

"Tetap kita lakukan biosecurity, penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah pasar dibuka," kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa  peningkatan tajam kasus PMK di Ponorogo yakni sebelumnya dibawah 100. Namun kini tembus menjadi 300 ekor ternak telah terpapar. "Iya, kasus terbanyak saat ini terdeteksi ada di Kecamatan Sawoo dengan 104 kasus. Peningkatan kasus diduga akibat vaksinasi pada ternak sejauh ini belum optimal," ujarnya.

Masun menambahkan, saat ini sudah ada delapan ekor sapi yang mati karena PMK. "Penolakan vaksin PMK paling banyak di Sawoo, Siman dan Bungkal. Kalau ternak di Kecamatan Pudak sudah 100 persen ternaknya divaksin, makanya baru ada satu kasus itupun ternak dari luar kota," sambungnya.

Masun mengimbau masyarakat, khususnya peternak untuk proaktif dengan petugas vaksinasi, agar proses mitigasi wabah atau upaya pencegahan bisa optimal.

***

tags: #pmk #ponorogo #penyakit mulut dan kuku

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI