Upaya Pengendalian Daya Rusak Air menjadi Prioritas penanggulangan Banjir dan Rob Jawa Tengah

Hal ini masih menjadi perhatian para akademisi hingga agar dapat membantu persolan bajir dan rob supaya tidak lagi Kembali terjadi. 

Rabu, 26 Juni 2024 | 10:36 WIB - Didaktika
Penulis: Holy . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Semarang -- Program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas PGRI Semarang baru-baru menggelar seminar nasional. Dua narasumber diantaranya Anggraeni Achmad, ST., M.Sc (Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan Dr.Ikhwanudin, ST,MT (Dosen Teknik Sipil UPGRIS) hadir dalam kegiatan seminar nasional di Gedung B UPGRIS jalan Sidodadi Timur nomor 24 Semarang.

Banjir dan rob yang terjadi di wilayah Jawa Tengah menjadi pusat perhatian pemerintah daerah hingga pusat. Mulai dari wilayah kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Semarang, hingga Demak. 

BERITA TERKAIT:
Mahasiswa PPG UPGRIS Kenalkan Menulis Puisi Melalui Media Kertas Nota Berbingkai di Panti Asuhan Tlogosari Semarang
Upaya Pengendalian Daya Rusak Air menjadi Prioritas penanggulangan Banjir dan Rob Jawa Tengah
IdulAdha 2024, UPGRIS Sembelih Delapan Sapi
Pupika UPGRIS Bentuk Kepribadian Mahasiswa Unggul
Diperlukan Tenaga Ekstra dalam Mencatat Dinamika Musik di Semarang

Hal ini masih menjadi perhatian para akademisi hingga agar dapat membantu persolan bajir dan rob supaya tidak lagi Kembali terjadi. 

Ikhwanudin menyampaikan beberapa upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak banjir diantaraya mengurangi debit puncak. 

“Membatasi area pergerakan air dengan membuat tanggul banjir, mengurangi elevasi muka air banjir dengan melakukan perbaikan saluran. Ketiga, pemindahan aliran dengan membuat kanal banjir. Keempat, pengurangan limpasan dengan menata manajemen Kawasan serta peringatan dini dan evakuasi,” kata Ikhwanudin, Rabu (26/6). 

Konsep drainase jangka panjang diantaranya pengaturan dan penataan sungai sebagai sistem drainase utama. Pelestarian daerah aliran sungai, sehingga mempunyai kualitas lingkungan yang lebih bagus. Perlunya perencanaan dan pembangunan misalnya waduk, berfungsi sebagai pengendali banjir pada musim hujan dan untuk menjaga ketersediaan sumber air pada musim kemarau. 

Lain halnya dengan Anggraeni Achmad menyampaikan jika ada beberapa upaya pengendalian daya rusak air. 

“Pertama, Pencegahan dengan melakukan penyelarasan antara upaya konservasi di hulu dengan pendayagunaan di hilir. Kedua, Penanggulangan engan melakukan mitigasi bencana yang terpadu dengan instansi terkait dan Masyarakat. Ketiga, pemulihan dengan rekonstruksi dan rehabilitas,” imbuh Anggraeni.

***

tags: #upgris #rob #akademisi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI