Ikut Salat Id, Ganjar Ingatkan Soal Protokol Kesehatan

Dalam kesempatan itu juga, Ganjar menghimbau para petugas penyembelihan hewan qurban supaya senantiasa tidak menimbulkan kerumunan.

Jumat, 31 Juli 2020 | 11:08 WIB - Kesehatan
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo melaksanakan salat Idul Adha di masjid Baitul Hikmah yang berada di Kantor Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Jumat (31/7) pagi. Ganjar memilih lokasi itu karena jarak yang dekat dari rumah dan aspek protokol kesehatan.

Di masjid itu sendiri, jamaah yang akan masuk, wajib cuci tangan pakai sabun saat wudhu. Ketika masuk pun, jamaah dibatasi 100 orang. Selain itu, jarak antar jamaah juga dibatasi dan wajib mengenakan masker.

BERITA TERKAIT:
Ikut Salat Id, Ganjar Ingatkan Soal Protokol Kesehatan
Temui Pendemo, Gubernur Ganjar Tegur Soal Protokol Kesehatan dan Tunjukkan Rasa Simpatik
Jaga Jarak Pengendara, Dishub Pati Buat Garis Pembatas di Traffic Light
Pasar Krempyeng Sendangmulyo Resmi Ditutup Sementara Mulai Hari Ini
Wisata Siregol Dibuka, Pengunjung Wajib Pakai Masker

Ganjar tiba di masjid itu sekitar pukul 06.00 WIB dan langsung disambut Kakanwil Kemenag Jateng, Musta'in Ahmad. Ganjar langsung menempati shaf paling depan untuk melaksanakan ibadah Aalat Id yang dimulai sekitar pukul 06.20 WIB.

Ketika ditemui para awak media usai salat, pria berambut putih itu mengaku memilih masjid tersebut sebagai lokasi salat id karena jarak yang dekat dari rumah dinas dan adanya protokol kesehatan ketat.

Dalam kesempatan itu juga, Ganjar menghimbau para petugas penyembelihan hewan qurban supaya senantiasa tidak menimbulkan kerumunan.

"Yang penting tahu jaga jarak, pakai masker. Mudah-mudahan masyarakat menerapkan protokol itu saat pemotongan hewan kurban," jelas Ganjar.

Ia menambahkan jika sangat dimungkinkan, sebaiknya hewan qurban disembelih di rumah pemotongan hewan sebagai langkah terbaik.

Ganjar juga menghimbau panitia agar membagikan hewan qurban langsung ke rumah warga yang berhak menerima. Ia tidak merekomendasikan adanya antrian pengambilan daging. Hal itu karena ia khawatir bila ada antrean yang berujung pada aksi rebutan daging.

"Kalau antrean kan biasanya berebut, nanti malah ada kerumunan," pungkasnya.

***