Kapolda Jateng Harap Enam Pilar Sukseskan Pemilu 2024 Aman dan Damai

KUASAKATACOM, Semarang - Enam pilar dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah perlu bersinergi menciptakan Pemilu 2024 yang aman dan damai. 

Hal tersebut disampaikan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam pengarahan dan pembekalan enam pilar dalam rangka Pemilu 2024 yang aman dan damai, di MAJT, Kamis (7/9). 

BERITA TERKAIT:
Pemilu 2024 Terlewati, Polda Jateng Gelar Doa Bersama Lintas Agama
278 Gugatan Sengketa Hasil Pemilu 2024 Didaftarkan ke MK 
KPU akan Kumpulkan Anggota untuk Hadapi Sengketa Hasil Pemilu 2024 di MK 
Hasyim Asy'ari Minta Maaf Jika Kinerja KPU RI Kurang Memuaskan selama Pemilu 2024
Delapan Partai Lolos Melenggang ke Senayan, PDIP Paling Moncer PPP-PSI Gagal

Hadir dalam kesempatan tersebut yakni para lurah dan camat, para kapolsek dan komandan koramil, bupati dan walikota, bhabinsa dan bhabinkamtibmas. 

"Ini konsolidasi dalam rangka enam pilar menciptakan pemilu yang aman dan damai," kata Luthfi. 

Melalui forum ini, dia berharap enam pilar saling silaturahmi sehingga mengetahui kondisi wilayah selama pemilu. 

"Disini juga ada brainstorming dari KPU, Bawaslu termasuk penindakan pelanggaran pemilu," ujarnya. 

Menurutnya, bukan hal yang sulit bagi enam pilar menciptakan pemilu yang aman dan damai. Sebab, jika berkaca saat masa pandemi covid, enam pilar bersama-sama menangani situasi yang ada. 

"Kita tahu bahwa tanggal 19 Mei 2020 bangsa Indonesia termasuk Jawa Tengah bahkan seluruh dunia dilanda pandemic covid-19. Saat itu tidak ada yang bisa menyembuhkan covid-19. Tidak ada satupun negara mengklaim keberhasilan mengatasi pandemic. Namun dalam perkembangan waktu babinsa dan bhabinkamtibmas serta semuanya gotong royong hingga berhasil menangani covid dan vaksinasi. Sebentar lagi kita mulai pesta demokrasi. Together We Can dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai," ucapnya. 

Dia menuturkan kegiatan ini akan rutin digelar. Dengan harapan, Jateng siap menggelar pemilu yang aman dan damai. 

"Semua isu akan kita waspadai. Yang jelas karena enam pilar ya soal netralitas. Kedua, ketika tahapan pemilu, semua peserta harus paham. Sehingga saat main, mereka sudah tahu. Kemudian juga soal polarisasi, politik identitas, kampanye hitam, ujaran kebencian dan sebagainya," tandas dia.