Ilustrasi nyamuk demam berdarah. Foto: Istimewa.

Ilustrasi nyamuk demam berdarah. Foto: Istimewa.

Muncul Belasan Kasus, Pemkot Solo Antisipasi Demam Berdarah

Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih mencatat sejauh ini ada 13 kasus DBD di Kota Solo.

Selasa, 22 Februari 2022 | 08:54 WIB - Kesehatan
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Solo – Antisipasi munculnya kasus demam dengue (DBD) berdarah di kalangan masyarakat, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mengintensifkan sosialisasi terkait pencegahan DBD. Untuk daerah yang terdapat demam berdarah, Gibran menginstruksikan agar segera dilakukan pengasapan.

"Sudah saya instruksikan ke kepala Dinas Kesehatan untuk lebih intens lagi sosialisasi sama 'fogging' (pengasapan), itu yang paling penting," tutur Gibran, Senin (21/2/2022).

BERITA TERKAIT:
Dinkes Boyolali Sebut Kasus DBD di Kota Susu Terus Menurun
Hingga April Kasus DB Masih Tinggi, Wabup Purbalingga Ajak Semua Pihak Terapkan PSN
Kasus DBD Meningkat, Pemkab Demak Gencar Ajak Masyarakat Lakukan PSN 
Terkena Demam Berdarah, Enam Warga Lebak Meninggal Dunia
Sebanyak 14 Orang Meninggal akibat Demam Berdarah di Klaten

Gibran menuturkan, demam berdarah bahayanya itu pas suhu turun. Sebelumnya penederita akan panas terus, saat suhu tubuh turun orang mengiranya itu sudah sembuh.

“Padahal itu masa kritis, trombositnya turun. Saat itu masuk rumah sakit Rabu malam dan Sabtu malam sudah pulang ke rumah," terang Gibran.

Bahkan menurutnya, penyakit DBD lebih bahaya dari Covid-19. "Bahaya soalnya, lebih bahaya juga dari Covid-19," ujar orang nomor satu di Pemkot Solo itu.

Lebih lanjut, ia  mengaku bahwa anak keduanya La Lembah Manah juga sempat terserang penyakit tersebut. Meski demikian, saat ini kondisinya sudah membaik. "Sudah membaik, belum pernah sakit sebelumnya," kata Gibran.

Bahkan, selama tiga hari yakni Rabu, Kamis, dan Jumat minggu lalu ia fokus menunggui anaknya saat dirawat di rumah sakit.

Terkait hal itu, Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih mencatat sejauh ini ada 13 kasus DBD di Kota Solo. Meski demikian, dipastikan hingga saat ini tidak ada kasus meninggal dunia akibat demam berdarah. "Kalau sudah akut ya intinya masyarakat jangan ditunda-tunda, kalau panas nggak sembuh-sembuh segera menghubungi fasilitas kesehatan agar tidak ada keterlambatan," ujarnya.

Ning mengatakan, untuk daerah yang terdapat kasus DBD di Kota Solo didominasi oleh Kelurahan Mojosongo. "Ada juga di Sumber (tempat tinggal Gibran, red.)," tukasnya.

***

tags: #demam berdarah #pemkot solo #walikota solo #gibran rakabuming raka #dinas kesehatan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI