Kepala HRD Bergaji RP 60 Juta di Jaksel Jadi Perampok Bank 

Dalam menjalankan aksinya, BS sempat melepaskan tembakan ke arah teller.

Minggu, 10 April 2022 | 11:10 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Seorang kepala HRD di sebuah bank swasta, BS (43), melakukan tindak kriminal yaitu merampok bank BJB Cabang Fatmawati, CIlandak, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Dalam menjalankan aksinya, BS sempat melepaskan tembakan ke arah teller. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Aksi tersebut juga berhasil digagalkan oleh satpam bank.

BERITA TERKAIT:
Alumni Ponpes Al-Zaytun Sebut Panji Gumilang Sosok Psikopat: Bisa Menipu Jutaan Orang
Ponpes Al-Zaytun Disebut Paksa Para Santri Merampok, Akan Dicambuk Jika Tak Capai Target
Nekat Rampok Sepeda Motor Milik Warga, Tiga Oknum Polisi Terancam Dipecat
Terlilit Hutang, Eks Karyawan Bobol Brankas Cafe di Banyumanik Semarang
Kepala HRD Bergaji RP 60 Juta di Jaksel Jadi Perampok Bank 

Polisi menyebut BS melakukan perampokan karena terlilit utang Rp 5 miliar. Utang itu berasal dari pinjaman BS kepada 12 orang.

"Jadi dia minjam buat pengembangan usaha, dia mau buat besar tempat cuci mobil sama peternakan ayam," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat dihubungi, Sabtu (9/4/2022).

Polisi telah menggeledah rumah BS. Penggeledahan itu untuk memastikan tiap keterangan yang diberikan oleh pelaku saat diperiksa penyidik.

"Penggeledahan itu kan kita hasil pemeriksaan dengan tersangka, itu kan dari keterangan dia kita buktikan, kita lengkapi dengan lakukan penggeledahan. Dengan penggeledahan itu untuk memastikan apakah ada hal-hal yang harus diamankan atau tidak terkait dengan tindak pidana yang dilakukan," kata Ridwan.

Penggeledahan di rumah BS dilakukan pada Jumat (8/4) siang. Rumah BS yang digeledah diketahui berada di daerah Tangerang Selatan.

Menurut Ridwan, sejauh ini belum ditemukan adanya hal-hal yang disembunyikan BS di rumahnya. Barang-barang dari BS di rumah tersebut belum ada yang disita.

"Di sana tujuan kita geledah itu untuk memastikan apakah ada hal-hal lain yang selama ini dia sembunyikan. Tapi temuan kemarin belum ada ke arah sana. Barang yang disita belum ada," ujar Ridwan.

Dari hasil pemeriksaan sejauh ini diketahui BS merupakan kepala HRD sebuah bank swasta.

"Dia kepala HRD, pejabat tinggi di HRD," ujar Ridwan.

Polisi menyebut BS sebagai staf bank dengan penghasilan Rp 60 juta tiap bulan. Polisi menegaskan jabatan dari BS bukan pegawai biasa.

"Bukan staf biasa. Orang pejabat tinggi di HRD dan kelas banknya bank swasta," jelas Ridwan.

Sejauh ini polisi menyebut BS sebagai pelaku tunggal dari kasus perampokan bank tersebut. Namun polisi masih menyelidiki dugaan ada sosok lain yang terlibat dalam kasus itu.

"(Pelaku) masih tunggal. Kita belum tahu kan yang kayak gini menarik nih. Bisa saja ada orang-orang lain," tutur Ridwan.

Sebelumnya, BS ditangkap atas percobaan perampokan bank BJB di Cilandak, Jakarta Selatan. Pria yang mengaku bekerja di bank swasta ini mengaku nekat merampok lantaran terlilit utang.

"Dia utang di mana-mana, dia utang semuanya Rp 5 miliar. Tapi utangnya beda-beda orang. Dia ada pinjam ke 12 orang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat dihubungi, Kamis (7/4).

***

tags: #merampok #bank #kepala hrd

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI