Ternak Babi di NTT Mati Mendadak, Diduga Serangan Virus ASF 

"Enam kecamatan itu antara lain Kecamatan Kupang Timur, Kupang Tengah, Kupang Barat, Kecamatan Semau, Takari, dan kecamatan Nekamese."

Senin, 23 Januari 2023 | 21:34 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Kupang - Setidaknya enam kecamatan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kasus ternak babi mati mendadak. Diduga hal ini diakibatkan oleh virus African Swine Fever (ASF) atau Flu babi Afrika.

"Enam kecamatan itu antara lain Kecamatan Kupang Timur, Kupang Tengah, Kupang Barat, Kecamatan Semau, Takari, dan kecamatan Nekamese," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Kupang Yosep Paulus. 

BERITA TERKAIT:
Kocak! Baru Mualaf, Pria Papua Bawa Babi ke Masjid untuk Hewan Kurban
Cegah Demam Babi Afrika, Kementan Gandeng Pemprov Kalbar dan FAO Luncurkan Program Biosekuriti
Kementan, Pemprov Sulut, dan FAO Lawan Penyakit ASF dengan Intervensi Biosekuriti bagi Peternak Babi di Sulawesi Utara
Baso A Fung Hancurkan Seluruh Mangkuk Usai Heboh Jovi Adhiguna Makan Bakso Pakai Kerupuk Babi, Begini Kronologinya
Ternak Babi di NTT Mati Mendadak, Diduga Serangan Virus ASF 

Dia menjelaskan bahwa dari total enam kecamatan tersebut jumlah ternak babi mati mendadak milik warga di Kupang sudah mencapai 75 ekor, paling banyak di kecamatan Kupang Tengah dengan 32 babi mati, kemudian 26 babi mati di Kupang Timur, enam babi mati di Kecamatan Nekamese, lima babi mati di Takari, tiga babi di Kecamatan Kupang Barat, dan satu babi di Kecamatan Semau. 

Pihaknya sudah mengeluarkan imbauan tertanggal 12 Januari 2023 yang meminta para peternak untuk menerapkan biosecurity yang ketat. 

Saat ini, lanjutnya, dua kabupaten dengan kasus ASF terbanyak adalah Kupang dan Flores Timur. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi NTT Melky Angsar mengatakan dengan sudah terkonfirmasinya virus ASF tersebut, maka pemerintah provinsi (pemprov) meminta pemerintah kabupaten (pemkab) untuk membuat aturan guna mencegah masuknya virus itu ke daerah yang masih minim kematian akibat ASF. 

“Kami dalam dua hari terakhir sudah bagikan disinfektan ke peternak di Kabupaten Kupang untuk semprot kandang babi,” ujarnya. 

Untuk pemda yang belum memiliki disinfektan, kata dia, bisa langsung memintanya ke Pemprov NTT agar bisa digunakan untuk mencegah penyebaran virus ASF.

***

tags: #babi #ternak #mati mendadak #ntt

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI