Pelayanan Konsumsi Dihentikan Sementara, Buat Jemaah Haji Asal Jabar Berburu Makanan Indonesia

Absennya konsumsi dari hotel jadi kesempatan berjelajah kuliner.

Minggu, 02 Juli 2023 | 23:55 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Makkah- Pelayanan konsumsi untuk jemaah haji di pemondokan, Kota Mekkah sementara dihentikan dari 25 Juni 2023 hingga 3 Juli 2023. Sehingga jemaah haji pun harus memasak atau membeli makanannya sendiri di restoran atau kedai di sekitar pemondokan menggunakan uang living cost yang sudah diberikan pemerintah di asrama haji.

Dihentikannya layanan itu membuat, situasi di kawasan pemondokan jemaah haji Jawa Barat (Jabar) di Mahbas Jin sangat ramai, terutama pada pagi hari. jemaah haji Jabar berburu makanan dari satu kedai ke kedai lainnya, dari warung makanan Indonesia dan minimarket sampai ke restoran makanan mancanegara.

BERITA TERKAIT:
Ide Bisnis Paling Cuan Selama Ramadan, Gak Cuma Katering!
Pemkot Solo Terbitakan Edaran Larangan Makan Daging Anjing 
Pemkot Surakarta Edukasi Warga soal Larangan Konsumsi Daging Anjing
Pemkab Sragen Sosialisasikan Larangan Konsumsi Daging Anjing
Walikota Semarang Perintahkan BPBD Dirikan Dapur Umum di TPA Jatibarang

Ketika berbelanja dan membeli makanan, jemaah haji Jabar rela mengantre dengan tertib. Muhammad, seorang jemaah haji asal Kabupaten Bandung, mengungkapkan pemandangan panjangnya antrean di kedai makanan ini sangat menarik. Di Tanah Suci, jemaah haji belajar untuk mengikuti antrean agar terhindar dari kekacauan.

"Saya melihat banyak hal yang kita pelajari di Tanah Suci. Kita sering berebutan tempat duduk di bus sholawat dengan jemaah haji dari negara lain, berebutan untuk membeli makanan, air minum, atau bahkan antrean di toilet di Mina," kata Muhammad pada Minggu (2/7/2023). 

"Ada hikmahnya, kita ingin menjaga ketertiban untuk keamanan bersama. Mengantre adalah cara yang adil. Alhamdulillah, meskipun harus menunggu, semuanya berjalan dengan tertib," imbuhnya.

Muhammad mengakui memaklumi bahwa pemerintah tidak menyediakan konsumsi karena adanya banyak kendala lalu lintas dan penutupan jalan. "Kita memahaminya. Lalu lintas di mana-mana sangat padat, banyak jalan yang ditutup. Ke Masjidil Harom saja belum ada bus. Sulit bagi katering untuk mengantarkan makanan ke hotel kita," tukasnya. 

"Untungnya, pemerintah memberikan dana sebesar Rp3 juta untuk membeli makanan selama masa ini. Kita tetap menikmatinya, semoga ini bisa menjadi bagian dari ibadah kita," ujarnya.

Sedangkan jemaah haji asal Kota Bekasi, Iis, mengatakan absennya konsumsi dari hotel menjadi kesempatannya berjelajah kuliner. "Kita sih ada masak, beli rice cooker. Tapi pengen jajan juga kan. Sudah banyak jajan di sini, dari martabak, kemaren beli bubur ayam sama bala-bala, bubur kacang juga ada. Apalagi bakso, sering. Lumayan enak-enak," kata Iis.

Sebagian jemaah yang tergabung dalam kelompok bimbingan ibadah haji, imbuh Iis mendapat makan dengan cara koordinasi. Sebagian jemaah haji mandiri pun kerap menitip makanan kepada kelompok-kelompok bimbingan yang ada.
 

***

tags: #konsumsi #jemaah haji #makkah #makanan #bubur ayam

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI